Loading

Catalonia is not Spain ( And why we hate Real Madrid )

Written By Unknown on Rabu, 18 Januari 2012 | 10:27 AM

Bangsa Tanpa Negara


Kemenangan Spanyol, sekali lagi mengingatkan kita akan eksistensi Catalan yang menjadi bagian dari negara itu. Kehadiran Catalan sebagai bangsa kembali memantik diskursus mengenai relasi bangsa dan negara. Mengutip Enric Prat de la Riba, Manuel Castells (2000) menganjurkan agar perlu membedakan antara negara dengan bangsa. Negara adalah organisasi politik yang secara eksternal merupakan kekuatan independen, dan secara internal adalah kekuasaan tertinggi, dengan kekuatan utama ada di rakyat dan uang untuk menjagai independensi dan otoritasnya.

Dalam relasi antara bangsa dan negara, Castells mengeksplorasi dua kasus berbeda yakni kasus Uni Soviet dan Catalunya, Spanyol. Menurut Castell, kasus yang dihadapi Uni Soviet itu menunjukan Bangsa yang melawan Negara (nations against state). Sementara kasus kedua, dihadapi oleh Catalunya yang diidentifikasi sebagai bangsa tanpa negara (nations without state).

Pengalaman Catalunya mengajak kita untuk merefleksikan kondisi dimana sebuah bangsa eksis dan merekonstruksi dirinya, bukan sebagai sebuah negara-bangsa, dan tanpa bermaksud mendirikan salah satu diantaranya. Pimpinan tertinggi Catalunya, Jordi Pujol menuturkan kalau Catalunya merupakan bangsa tanpa negara. Kasus Catalunya itu cukup rumit, karena mereka memiliki bahasa dan budayanya sendiri. Tetapi negara mereka adalah Spanyol.

Berdasarkan penggambaran kasus di Uni Soviet serta Catalunya, Castells menuturkan kalau ia menggarisbawahi bangsa sebagai komunitas budaya yang dikonstruksi dalam pikiran masyarakat dan memori bersama tentang sejarah dan politik.

Dua kasus, kembali mengambarkan karakteristik dari periode sejarah saat ini. Pertama, disintegrasi negara dengan banyak bangsa yang mencoba untuk tetap berdaulat secara penuh atau menolak pluralitas konstituen bangsanya. Kasus ini menimpa Uni Sovyet awal, Yugoslavia, Ethiopia, Cekoslovakia, dan mungkin pada masa akan datang akan melanda Sri Lanka, India, Indonesia, Nigeria dan negara lainnya. Disintegrasi ini menghasilkan apa yang disebut sebagaiquasi-nation-states.

Kedua, kita mengamati perkembangan “negara” yang hanya menjadi negara bagian, tetapi memaksa pemerintahan pusat untuk menyesuaikan dan mengakui kedaulatan seperti dalam kasus Catalunya, Negara Basque, Flanders, Wallonie, Scotland, Quebec, Kashmir, Punjab dan Timor Timur (sebelum merdeka).

Dari aspek ekonomi, Catalonia adalah bangsa nomor dua termaju dalam hal industri di Eropa setelah Inggris pada abade ke-18. (Oomen, 2008: 53). Barangkali bagi elit Catalonia tidak ada perbedaan antara mempertahankan tingkat otonomi ekonomi, politik dan kultural bangsa dengan kebijakannya untuk menjadi bagian dari negara Spanyol. Jadi kasus Spanyol sebagai nasionalisme ”negara dominan” dengan memperhatikan Catalan sebagai bangsa yang menggabungkan diri dengan kekuasaan yang lebih besar, tidak semuanya benar.

( Mengutip tulisan di elsaonline.com )

Sejarah FC Barcelona

Klub Barcelona didirikan tahun 1899 oleh seorang kelahiran Swiss bernama Hans Gamper. Dia membentuk klub sepak bola yang berisi pemain pemain dari Swiss, Inggris, dan Catalan (satu suku bangsa di Spanyol). Gamper mencetak 103 gol antara tahun 1901 sampai 1903 dan menjadi Presiden klub sampai kematiannya tahun 1930. Stadion Barcelona pertama dibangun tahun 1909 dengan kapasitas penonton 6000 orang. Pertama kali Barcelona menjadi juara liga spanyol adalah tahun 1929, hanya 1 tahun sebelum kematian Gamper. Pada waktu itu, Barcelona sudah menjadi tim yang hebat. Dan pemain yang paling terkenal di jaman itu adalah Ricardo Zamora ( Kiper ) . Dia di kenal karena sekarang namanya diabadikan sebagai nama piala penghargaan untuk kiper terbaik di liga spanyol setiap tahunnya dan yang paling fenomenal adalah dia pemain pertama yang pidah dari Barcelona ke Real Madrid! hal yang paling di anggap tabu oleh seluruh orang Catalan dan fans Barcelona.

Ricardo Zamora

Awal dari cerita 'musuh bebuyutan' antara Barcelona dan Real Madrid bermula pada masa Jendral Franco. Jenderal yang sangat diktator di Spanyol pada tahun 1930-an. Barcelona, yang adalah “ibukota” dari Provinsi Catalonia dan pusat dari bangsa Catalan yang sejak dulu tidak pernah mau mengakui kalau mereka adalah bagian dari negara Spanyol. Catalan selalu menganggap ' Catalan is not Spain!' dan menjadi daerah 'paling di musuhi' oleh sang Jendral dan ibukota ( Madrid )

Franco melarang penggunaan bendera dan bahasa daerah Catalan. Dan cuma FC Barcelona yang menjadi media dan tempat seluruh orang2 Catalan bisa berkumpul dan berbicara dalam bahasa daerah mereka. Warna biru dan merah, FC Barcelona pun menjadi Icon Catalan dengan seragam mereka yang sama warna nya dengan bendera Catalan.

Sang Jendral pun makin tidak suka dengan Barcelona. Josep Suñol, Presiden Barcelona waktu itu, dibunuh oleh pihak militer pada tahun 1936, dan sebuah bom dijatuhkan di FC Barcelona Social Club pada tahun 1938. Di lapangan sepakbola, Puncak permusuhan ini terjadi pada tahun 1941 ketika para pemain Barcelona “di haruskan” (dibawah ancaman militer) untuk kalah dari Real Madrid. Barcelona kalah dan gawang mereka kemasukan 11 gol dari Real Madrid. Sebagai bentuk protes, Barcelona bermain serius dalam 1 serangan dan mencetak 1 gol. Skor akhir 11-1, dan 1 gol itu membuat Franco kesal. Kiper Barcelona kemudian dijatuhi tuduhan “pengaturan pertandingan” dan dilarang untuk bermain sepakbola lagi seumur hidupnya.

Sejak saat itu FC Barcelona menjadi semacam klub “anti-franco” dan menjadi simbol perlawanan Catalonia terhadap Franco, ibukota ( Madrid ) dan Spanyol tentu nya. Sebagai sebuah simbol perlawanan, kultur dan karakter Barcelona kemudian terbentuk dengan sendirinya. Siapapun pelatihnya, dan gaya apapun yang dipakai, karakternya hanya satu: Menyerang!. Sebagai penyerang, Barcelona bermaksud untuk mendobrak dominasi Real Madrid (dan bagi orang Catalonia, mendobrak dominasi Spanyol). Untuk itulah Barcelona pantang bermain bertahan, karena itu adalah simbol ketakutan. Kalah atau menang adalah hal biasa. Tapi keberanian memegang karakter, itulah yang menjadi simbol perlawanan.

Pada tahun 50-an dan 60-an, Barca memang tertutup oleh kejayaan Real Madrid yang waktu itu diperkuat Ferenc Puskas, Di Stefano, dsb. Sebagai anak emas Franco sejak tahun 1930-an, Real Madrid memang selalu memiliki sumber dana besar untuk belanja pemain. Barcelona sendiri, pada 2 dasawarsa tersebut hanya bisa memenangi 4 kali liga spanyol, 2 kali piala raja, dan satu kali piala Inter City Fair (yang kemudian menjadi UEFA Cup).

Bendera Bangsa Catalan

Rivalitas Sampai Sampai Mati

Sampai pada tahun 1973, datang seorang pemain Belanda , Johan Cruyff, bergabung dari Ajax. Dan dia secara terang2an bicara kalo dia memilih Barcelona bukan nya Real Madrid karena tidak suka dengan klub sepak bola yang menjadi alat politik sang jendral. Dia membawa seuatu perubahan besar dalam permainan Barcelona ' Total Footbal ' bersama rekan senegaranya Johan Neeskens, Total Football inilah yang sampe sekarang melekat dengan gaya bermain Barcelona. Meski sudah berganti banyak pelatih dan ratusan pemain, Barcelona tetap bermain dengan dasar Cruyff yaitu Total Football. Di tahun pertama merumput bersama Barcelona Cruyff langsung membawa Barcelona memenangi gelar liga spanyol (setelah sebelumnya 14 tahun puasa gelar), dan di tahun itu dia membawa Barcelona membantai Real Madrid 5-0 di ibukota.

Pada tahun itu Johan Cruyff dinobatkan sebagai pesepakbola terbaik Eropa, Bentuk cinta dia kepada Barcelona adalah memberi nama anaknya dengan nama khas Catalan, yaitu Jordi. Dan sekarang semua orang di dunia pun tahu kalo Johan Cruyff adalah seseorang yang merubah Barcelona dan menjadi legenda sepanjang masa bagi Barcelona dan bangsa Catalan.

Sampe sekarang duel antara Barcelona dan Real Madrid yang terkenal dengan sebutan ' El Classico' yang sedikit nya terjadi 2x dalam setahun mungkin adalah duel yang paling di tunggu selain duel partai final piala dunia atau final piala champions. Kedua tim sama2 menanamkan ' boleh kalah dari tim lain asal jangan kalah dengan Barcelona / Real Madrid'. Tidak heran kalo setiap duel ini terjadi selalu berlangsung panas karena ini ibarat perlawanan bangsa Catalan terhadap Spanyol dan Ibukota. Kartu kuning dan kartu merah seperti menjadi hiasan wajib dalam partai ini.

Johan Cruyff
( Legenda Barcelona )

Perang itu pun berlanjut di luar lapangan dengan proses transfer yang di anggap tabu atau haram bagi kedua tim. Saya mungkin senang dengan datang nya Luis Enrique dari Madrid ke Barcelona karena dia adalah pemain idola saya saat itu. Dan terbukti bersama Rivaldo, Figo dan Guardiola dia berhasil meneruskan kejayaan Barcelona di era 90'an. Selain itu banyak transfer tabu lain nya seperti Michael Laudrup yang pindah dari Barcelona ke Real Madrid tahun 1995. Hal yang membuat publik Catalan membenci nya. Karena saat itu bersama George Hagi, Romario dan Stoickov dia berhasil membawa Barcelona ke puncak di bawah asuhan sang legenda Johan Cruyff. Namun yang paling fenomenal jelas transfer pindah nya Luis Figo dari Barcelona ke Real Madrid tahun 2001 yang membuatnya menjadi pemain termahal dunia saat itu. Publik Barcelona sangat membenci Figo karena transfer itu. Mereka masih ingat saat Figo datang ke Barcelona tahun 1996 Figo bukan lah siapa2 sampai dia bermain di Barcelona dan memperoleh banyak gelar. Yang membuat publik Catalan sangat sakit hati karena Figo lebih mementingkan uang dari pada rasa cinta bermain di Barcelona. Dia pindah karena di gaji dengan 2x lipat dari gaji nya di Barcelona dan Nilai Transfer nya saat itu melebihi klausul kontra Figo bersama Barcelona yang menurut aturan Bosman yang sudah berlaku bisa membuat pemain pindah ke klub lain. Padahal transfer itu bisa di cegah bila Figo menolak pindah namun dia menghianati Barcelona dan Catalan.

Dalam duel El Classico tahun berikutnya, ketika pertandingan dilangsungkan di Nou Camp, Figo menerima sambutan ' hangat ' yang mungkin tidak akan dilupakannya seumur hidup. Seorang pendukung Barcelona di tengah-tengah pertandingan berhasil menerobos pagar petugas keamanan, sambil memakai bendera Barcelona sebagai jubah, kemudian berlari ke arah Figo membawa sebuah hadiah istimewa: sebuah kepala babi, lengkap dengan sedikit darah masih menetes dari lehernya. Ia kemudian melemparkan bendera Barcelona dan kepala babi itu ke arah Figo. Figo sendiri hanya terdiam menunduk beberapa. Di Catalan kepala babi itu adalah simbol keserakahan dan pengkhianatan.

Luis Figo ( Madrid 2002 )

Catalan dan Barcelona di Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010

Sejak dulu Spanyol selalu mempunyai pemain - pemain yang berkualitas tapi selalu gagal di setiap turnamen yang mereka ikuti. salah satu alasan karena spanyol terdiri dari berbagai macam suku dan sulit di satukan. Catalan sejak dulu selalu menyumbang pemain untuk timnas Spanyol meski animo penonton timnas Spain di Catalan adalah yang terendah karena mereka selalu menganggap 'Catalan is not Spain'. Mereka selalu ingin menjadi bangsa sendiri karena mereka merasa tidak ada hubungan darah dengan Spanyol, mereka adalah bangsa yang di jajah oleh Spanyol dan sekarang ingin merdeka. Dari saat saya suka Barcelona ( saat smp ) sudah banyak pemain Barcelona yang hebat yang masuk timnas Spanyol seperti Andoni Zubizarreta, Joseph Guardiola, Sergi Berjuan, Ivan Delapena, Luis Enrique dll.

Camp Nou Stadium

Sampe di Piala Eropa 2008 saat Spanyol menjadi juara Barcelona masih menjadi tulang punggung timnas Spanyol. Mungkin Torres yang mencetak goal final tapi itu umpan dari Xavi dan bersama Iniesta mereka lah yang membuat permainan indah timnas Spanyol dan Puyol menjadi benteng pertahanan timnas Spanyol.


Xavi setelah mencetak goal VS Rusia (
Semi Final Piala Eropa 2008 )

Setelah keberhasilan menjadi juara piala Eropa, sempat ada beberapa perayaan di Catalan tapi cuma berlangsung sesaat dan kembali sering terjadi demo menuntut kemerdekaan di Catalan. Mereka tetap pada tujuan nenek moyang mereka untuk merdeka sendiri tanpa adanya Spanyol.

Puncak dominasi Barcelona dan Catalan di timnas Spanyol adalah di Piala Dunia 2010 dan mereka untuk pertama kali nya menjadi juara. Goal di semifinal melawan Jerman di cetak oleh kapten Barcelona Carles Puyol dan goal paling bersejarah untuk Spanyol di final di Cetak oleh Andres Iniesta. Bayangkan dari starting eleven di final ada 7 pemain Barcelona! Puyol, Pique ( Belakang ) Iniesta, Xavi, Bosquet ( Tengah ) Villa ( baru bergabung sebelum piala dunia ) dan Pedro ( Depan ), dan ada Valdes ( Kiper ) di cadangan. Sudah? belum pak karena masih ada pemain lainasal Catalan di Spanyol: Capdavilla ( Belakang / Villareal ), Reina ( Kiper / Liverpool ) dan pasti nya si 'anak hilang' Fabregas ( Tengah / Arsenal ). Total ada 11 pemain Catalan / Barcelona dari 22 pemain Spanyol di timnas.

Uniknya sehari sebelum partai final, di Catalan masih ada demo besar menuntut otonomi dan merdeka. Seakan melupakan putra2 terbaik dari bangsa mereka sedang berjuang untuk Spanyol di piala Dunia

Salah satu foto demo menjelang final piala dunia di catalan

Namun sekeras dan sebesar apapun demo di Catalan, para putra Catalan dan Barcelona tetep menunjukan semangat nya untuk Spanyol. Mereka bertarung dan bermain dengan sangat indah sampai mecetak sejarah membawa Spanyol juara duinia pertama kalinya. Tanpa mengecilkan peran dari pemain lain, Barcelona berhasil membawa Piala Dunia untuk Spanyol, tapi kita tidak boleh melupakan 2x aksi penyelamatan Casillas saat memblok tendangan Robben.


Iniesta setelah mencetak goal di final piala dunia, goal nya di persembahkan untuk Dani Jarque pemain asal Catalan / Espanyol yang meninggal di lapangan karena serangan jantung

Xavi & Puyol. Dua pemain asli Catalan membawa bendera Catalan setelah Spanyol menjadi juara dunia

Oke terakhir sebesar apapun protes dan demo rakyat Catalan terhadap pemerintah Spanyol semoga tidak terjadi di sepakbola karena Barcelona adalah salah satu klub harapan Spanyol dengan pemain2 nya yg ada di akademi mereka La Masia.


Sumber: Google, Wilkipedia dan beberapa tulisan yang saya baca di internet

2 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik